Cara Kami Berbagi Pada Sahabat Pembelajar, Salam Sukses.....!!!

Sabtu, 08 Maret 2025

Kegiatan Pesantren Ramadhan 1446 H di UPTD SDN 3 GUNUNG MAKMUR

 


Pesantren Ramadhan di sekolah dasar adalah program pembelajaran agama Islam yang diadakan selama bulan Ramadhan. Program ini biasanya dirancang untuk memberikan pendidikan agama secara intensif kepada para siswa, sekaligus untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam yang mendalam. Kegiatan pesantren Ramadhan di sekolah dasar umumnya mencakup beberapa kegiatan berikut:

1. Pendidikan Al-Qur'an dan Tilawah

  • Pembelajaran Membaca Al-Qur'an: Siswa dilatih untuk membaca Al-Qur'an dengan tartil (penyebutan huruf yang benar), terutama saat bulan Ramadhan yang memiliki nilai lebih dalam membaca Al-Qur'an.
  • Tilawah: Selain membaca, siswa juga diajarkan untuk melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan suara yang merdu dan benar.
  • Tadarus Al-Qur'an: sesi tadarus (membaca Al-Qur'an bersama) yang dilakukan secara bergiliran di dalam kelompok kecil.

2. Kajian Agama dan Ceramah

  • Pembelajaran Fiqh Ramadhan: Mengenalkan kepada anak-anak tentang pentingnya ibadah puasa, tata cara berpuasa, adab-adab berpuasa, dan kewajiban lainnya selama bulan Ramadhan.
  • Ceramah Agama: Diadakan ceramah agama yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman agama anak-anak, dengan tema-tema yang relevan selama Ramadhan, seperti keutamaan bulan Ramadhan, hikmah puasa, dan kisah-kisah Nabi.

3. Praktik Ibadah

  • Shalat Dhuha: Pada pagi hari, ada sesi pelajaran shalat Dhuha, yang dianggap sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan.

4. Kegiatan Amal

  • Sedekah dan Berbagi: Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berbagi dengan sesama, seperti melakukan kegiatan sedekah, memberi makanan berbuka puasa kepada orang yang membutuhkan, atau berbagi dengan teman-teman di sekolah.
  • Buka Puasa Bersama: acara buka puasa bersama yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua. Acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan selama bulan Ramadhan.

5. Kegiatan Kreatif dan Edukatif

  • Lomba-Lomba Islami: Untuk menambah semangat siswa, sering diadakan lomba-lomba yang berhubungan dengan Ramadhan, seperti lomba hafalan doa-doa, lomba adzan, atau lomba pembuatan kerajinan tangan dengan tema Islami.

6. Penguatan Akhlak dan Karakter

  • Pendidikan tentang Akhlak: Dalam pesantren Ramadhan, anak-anak juga diberikan pendidikan akhlak, seperti menghormati orang tua, berbicara sopan, bersikap sabar, dan menghargai sesama.
  • Pembelajaran tentang Doa Harian: Anak-anak dilatih untuk menghafal doa-doa yang penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti doa sebelum dan sesudah makan, doa tidur, dan doa lainnya yang bisa dipraktikkan selama Ramadhan.

7. Pendidikan Tentang Makna Puasa

  • Pendidikan tentang Hikmah Puasa: Anak-anak dijelaskan tentang hikmah puasa, baik dari sisi agama maupun kesehatan. Mereka diajarkan untuk lebih memahami makna puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai bentuk pengendalian diri, rasa empati kepada orang yang kurang beruntung, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Secara keseluruhan, kegiatan pesantren Ramadhan di sekolah dasar bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama dan moral kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan usia mereka. Program ini juga membantu mereka untuk mempersiapkan diri menjalani ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.

Selasa, 11 Juli 2023

"Guru, Jangan Berhenti Bergerak!" Buku ini di tulis saat saya menjalani kegiatan Guru Penggerak angkatan ke 6

 


Sinopsis :

Ketika perubahan dunia pendidikan terjadi, guru tak boleh hanya berdiam dan tak ambil bagian. la harus ikut ambil bagian untuk bergerak. Tergerak dengan segala perubahan, terinspirasi oleh banyak teman yang terus melaju bergerak, tergerak oleh tanggung jawab untuk menjadi guru terbaik.



Namun, apakah semua itu mampu menggerakkan anak didik dan mengantarkan mereka menjadi generasi yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai? Ya, membekali anak-anak dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tuntutan zaman saat mereka hidup dan kelak bersaing dalam pertarungan global adalah suatu kewajiban. Guru tak cukup tergerak dan bergerak. la harus mampu menggerakkan. Minimal menggerakkan anak didik danorang-orang di sekitarnya. Tegasnya, ia tak boleh berhenti bergerak!



Mukhtarifin

Kamis, 10 November 2022

1.4.a.9.1. Aksi Nyata Modul 1.4 - Forum Berbagi Aksi Nyata





Judul Kegiatan: Penerapan Budaya Positif 

M.FITRI MUKHTARIFIN, S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Tanah laut

UPTD SDN 1 Telaga

Latar Belakang

Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak- anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK YANG INGIN DICAPAI DARI BUDAYA POSITIF

NILAI GURU PENGGERAK : BERPIHAK PADA MURID, KOLABORATIF, REFLEKTIF, INOVATIF, dan  MANDIRI

PERAN GURU PENGGERAK : PEMIMPIN PEMBELAJARAN, PENDORONG KOLABORASI, PENGGERAK KOMUNITAS, MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN MURID, dan  MENJADI COACH BAGI REKAN GURU

VISI GURU PENGGERAK DALAM RANAH BUDAYA POSITIF

Visi merupakan gambaran masa depan yang belum terjadi. Visi dapat terwujud jika ada kolaborasi sesama warga sekolah. Dalam mewujudkan visi diperlukan langkah kongkrit dengan menggunakan pendekatan Inkuiri Apresatif tahapan BAGJA

Tahapan BAGJA meliputi : 1.Buat Pertanyaan 2.Ambil pelajaran 3.Gali mimpi 4.Jabarkan rencana 5.Atur eksekusi

APA ITU BUDAYA POSITIF

Budaya positif tercipta setelah dilakukanya tahapan BAGJA. Budaya Positif ini pada ujungnya akan menciptakan rasa aman dan nyaman pada murid dalam proses pembelajaran. Budaya positif juga mendorong murid untuk berfikir, bertindak, dan mencipta yang mandiri dan bertanggung jawab

Refleksi dari pemahaman Saya atas keseluruhan materi Modul Budaya Positif

1.Pemahaman Saya tentang konsep-konsep inti yang telah Saya pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Saya dan di luar dugaan

Budaya positif suatu proses dalam mendidik anak untuk melakukan kontrol diri dan pembentukan kepercayaan diri

Nilai kebajikan dan keyakinan kelas nilai positif yang diyakini oleh semua orang dan diterapkan dalam konteks kelas

Kebutuhan dasar manusia ada 5 yaitu : bertahan hidup, kasih sayang dan rasa diterima, penguasaan, kebebasan dan kesenangan.

Posisi kontrol : Pemberi hukuman, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau, manajer.

Segi tiga restitusi adalah cara memperbaiki diri untuk tujuan mewujudkan disiplin diri, tahapanya : menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, menanyakan keyakinan.

2. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Saya dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Saya setelah mempelajari modul ini

Dengan menggunakan segi tiga restitusi untuk menangani masalah anak akan menjadikan anak lebih bertanggung jawab

Saya mengetahui macam-macam posisi kontrol, dimana posisi manajer adalah posisi terbaik untuk posisi kontrol kepada anak.

3. Bagaimanakah perasaan Saya ketika mengalami hal-hal tersebut

perasaan saya bahwa posisi menejer adalah posisi terbaik dan dikaitkan dengan penerapan segitiga restitusi adalah pada akhirnya saya membentuk rasa tanggung jawab kepada murid didik saya untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang di temui dimana kesadaran intrinsiklah yang akan timbul pada diri siswa.

4. Menurut Saya, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki

Hal yang sudah baik yakni dalam hal penerapan keyakinan kelas dan nilai-nilai kebajikan serta disiplin positif

Hal yang perlu saya perbaiki yakni posisi kontrol guru yang belum ideal pada posisi manajer

5. Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Saya pakai, dan bagaimana perasaan Saya saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang Saya pakai, dan bagaimana perasaan Saya sekarang? Apa perbedaannya

Sebelumnya saya lebih sering memposisikan diri sebagai teman dan mebuat rasa bersalah dimana keyakinan saya posisik kontrol tersebut sudah baik, namun setelah saya mempelajari modul ini saya memahami bahwa posisi kontrol manajerlah yang terbaik dan palin ideal yang mampu membentuk murid bertanggung jawab.

6. hal-hal lain yang menurut Saya penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah

Adaya kolaborasi dari semua pihak yang berkepentingan (warga sekolah) untuk menciptakan budaya positif ini

Lini Masa Tindakan yang Akan saya lakukan selanjutnya :

1. Mensosialisasikan Budaya Positif dan Keyakinan Kelas kepada warga sekolah.

2.Menyusun rencana pelaksanaan pembuatan kelas impian dan keyakinan kelas secara bersama-sama dengan semua murid di kelas.

3. Menyepakati keyakinan kelas yang telah dibuat.

4. Melaksanakan keyakinan kelas yang telah dibuat secara bersama-sama.

5. Melakukan refleksi secara kontinu terhadap keyakinan kelas demi perbaikan kedepannya.

Rencana Perbaikan untuk Pelaksanaan di Masa Mendatang :

Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang yaitu mengevaluasi keyakinan kelas agar menjadi lebih baik lagi dan menerapkan kepada seluruh kelas.

Link Youtube : https://youtu.be/62jP2Il9K_U?si=iOPXLLPxbk3ba1z4