Cara Kami Berbagi Pada Sahabat Pembelajar, Salam Sukses.....!!!

Kamis, 10 November 2022

1.4.a.9.1. Aksi Nyata Modul 1.4 - Forum Berbagi Aksi Nyata





Judul Kegiatan: Penerapan Budaya Positif 

M.FITRI MUKHTARIFIN, S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Tanah laut

UPTD SDN 1 Telaga

Latar Belakang

Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak- anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK YANG INGIN DICAPAI DARI BUDAYA POSITIF

NILAI GURU PENGGERAK : BERPIHAK PADA MURID, KOLABORATIF, REFLEKTIF, INOVATIF, dan  MANDIRI

PERAN GURU PENGGERAK : PEMIMPIN PEMBELAJARAN, PENDORONG KOLABORASI, PENGGERAK KOMUNITAS, MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN MURID, dan  MENJADI COACH BAGI REKAN GURU

VISI GURU PENGGERAK DALAM RANAH BUDAYA POSITIF

Visi merupakan gambaran masa depan yang belum terjadi. Visi dapat terwujud jika ada kolaborasi sesama warga sekolah. Dalam mewujudkan visi diperlukan langkah kongkrit dengan menggunakan pendekatan Inkuiri Apresatif tahapan BAGJA

Tahapan BAGJA meliputi : 1.Buat Pertanyaan 2.Ambil pelajaran 3.Gali mimpi 4.Jabarkan rencana 5.Atur eksekusi

APA ITU BUDAYA POSITIF

Budaya positif tercipta setelah dilakukanya tahapan BAGJA. Budaya Positif ini pada ujungnya akan menciptakan rasa aman dan nyaman pada murid dalam proses pembelajaran. Budaya positif juga mendorong murid untuk berfikir, bertindak, dan mencipta yang mandiri dan bertanggung jawab

Refleksi dari pemahaman Saya atas keseluruhan materi Modul Budaya Positif

1.Pemahaman Saya tentang konsep-konsep inti yang telah Saya pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Saya dan di luar dugaan

Budaya positif suatu proses dalam mendidik anak untuk melakukan kontrol diri dan pembentukan kepercayaan diri

Nilai kebajikan dan keyakinan kelas nilai positif yang diyakini oleh semua orang dan diterapkan dalam konteks kelas

Kebutuhan dasar manusia ada 5 yaitu : bertahan hidup, kasih sayang dan rasa diterima, penguasaan, kebebasan dan kesenangan.

Posisi kontrol : Pemberi hukuman, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau, manajer.

Segi tiga restitusi adalah cara memperbaiki diri untuk tujuan mewujudkan disiplin diri, tahapanya : menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, menanyakan keyakinan.

2. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Saya dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Saya setelah mempelajari modul ini

Dengan menggunakan segi tiga restitusi untuk menangani masalah anak akan menjadikan anak lebih bertanggung jawab

Saya mengetahui macam-macam posisi kontrol, dimana posisi manajer adalah posisi terbaik untuk posisi kontrol kepada anak.

3. Bagaimanakah perasaan Saya ketika mengalami hal-hal tersebut

perasaan saya bahwa posisi menejer adalah posisi terbaik dan dikaitkan dengan penerapan segitiga restitusi adalah pada akhirnya saya membentuk rasa tanggung jawab kepada murid didik saya untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang di temui dimana kesadaran intrinsiklah yang akan timbul pada diri siswa.

4. Menurut Saya, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki

Hal yang sudah baik yakni dalam hal penerapan keyakinan kelas dan nilai-nilai kebajikan serta disiplin positif

Hal yang perlu saya perbaiki yakni posisi kontrol guru yang belum ideal pada posisi manajer

5. Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Saya pakai, dan bagaimana perasaan Saya saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang Saya pakai, dan bagaimana perasaan Saya sekarang? Apa perbedaannya

Sebelumnya saya lebih sering memposisikan diri sebagai teman dan mebuat rasa bersalah dimana keyakinan saya posisik kontrol tersebut sudah baik, namun setelah saya mempelajari modul ini saya memahami bahwa posisi kontrol manajerlah yang terbaik dan palin ideal yang mampu membentuk murid bertanggung jawab.

6. hal-hal lain yang menurut Saya penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah

Adaya kolaborasi dari semua pihak yang berkepentingan (warga sekolah) untuk menciptakan budaya positif ini

Lini Masa Tindakan yang Akan saya lakukan selanjutnya :

1. Mensosialisasikan Budaya Positif dan Keyakinan Kelas kepada warga sekolah.

2.Menyusun rencana pelaksanaan pembuatan kelas impian dan keyakinan kelas secara bersama-sama dengan semua murid di kelas.

3. Menyepakati keyakinan kelas yang telah dibuat.

4. Melaksanakan keyakinan kelas yang telah dibuat secara bersama-sama.

5. Melakukan refleksi secara kontinu terhadap keyakinan kelas demi perbaikan kedepannya.

Rencana Perbaikan untuk Pelaksanaan di Masa Mendatang :

Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang yaitu mengevaluasi keyakinan kelas agar menjadi lebih baik lagi dan menerapkan kepada seluruh kelas.

Link Youtube : https://youtu.be/62jP2Il9K_U?si=iOPXLLPxbk3ba1z4