Judul Kegiatan: Penerapan Budaya Positif
M.FITRI MUKHTARIFIN, S.Pd
Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Tanah laut
UPTD SDN 1 Telaga
Latar Belakang
Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak- anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.
NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK YANG INGIN DICAPAI DARI BUDAYA POSITIF
NILAI GURU PENGGERAK : BERPIHAK PADA MURID, KOLABORATIF, REFLEKTIF, INOVATIF, dan MANDIRI
PERAN GURU PENGGERAK : PEMIMPIN PEMBELAJARAN, PENDORONG KOLABORASI, PENGGERAK
KOMUNITAS, MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN MURID, dan MENJADI COACH BAGI REKAN GURU
VISI GURU PENGGERAK DALAM RANAH BUDAYA POSITIF
Visi merupakan gambaran masa depan yang belum terjadi. Visi dapat terwujud
jika ada kolaborasi sesama warga sekolah. Dalam mewujudkan visi diperlukan
langkah kongkrit dengan menggunakan pendekatan Inkuiri Apresatif tahapan BAGJA
Tahapan BAGJA meliputi : 1.Buat Pertanyaan 2.Ambil pelajaran 3.Gali mimpi
4.Jabarkan rencana 5.Atur eksekusi
APA ITU BUDAYA POSITIF
Budaya positif tercipta setelah dilakukanya tahapan BAGJA. Budaya Positif
ini pada ujungnya akan menciptakan rasa aman dan nyaman pada murid dalam proses
pembelajaran. Budaya positif juga mendorong murid untuk berfikir, bertindak,
dan mencipta yang mandiri dan bertanggung jawab
Refleksi dari pemahaman Saya atas keseluruhan materi Modul Budaya Positif
1.Pemahaman Saya tentang konsep-konsep inti yang telah Saya pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Saya dan di luar dugaan
Budaya positif suatu proses dalam mendidik anak untuk melakukan kontrol diri
dan pembentukan kepercayaan diri
Nilai kebajikan dan keyakinan kelas nilai positif yang diyakini oleh semua
orang dan diterapkan dalam konteks kelas
Kebutuhan dasar manusia ada 5 yaitu : bertahan hidup, kasih sayang dan rasa
diterima, penguasaan, kebebasan dan kesenangan.
Posisi kontrol : Pemberi hukuman, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau,
manajer.
Segi tiga restitusi adalah cara memperbaiki diri untuk tujuan mewujudkan
disiplin diri, tahapanya : menstabilkan identitas, validasi tindakan yang
salah, menanyakan keyakinan.
2. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Saya dalam menciptakan
budaya positif di kelas maupun sekolah Saya setelah mempelajari modul ini
Dengan menggunakan segi tiga restitusi untuk menangani masalah anak akan
menjadikan anak lebih bertanggung jawab
Saya mengetahui macam-macam posisi kontrol, dimana posisi manajer adalah
posisi terbaik untuk posisi kontrol kepada anak.
3. Bagaimanakah perasaan Saya ketika mengalami hal-hal tersebut
perasaan saya bahwa posisi menejer adalah posisi terbaik dan dikaitkan
dengan penerapan segitiga restitusi adalah pada akhirnya saya membentuk rasa
tanggung jawab kepada murid didik saya untuk dapat menemukan solusi dari
permasalahan yang di temui dimana kesadaran intrinsiklah yang akan timbul pada
diri siswa.
4. Menurut Saya, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut,
hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki
Hal yang sudah baik yakni dalam hal penerapan keyakinan kelas dan
nilai-nilai kebajikan serta disiplin positif
Hal yang perlu saya perbaiki yakni posisi kontrol guru yang belum ideal pada
posisi manajer
5. Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid,
berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Saya pakai, dan
bagaimana perasaan Saya saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa
yang Saya pakai, dan bagaimana perasaan Saya sekarang? Apa perbedaannya
Sebelumnya saya lebih sering memposisikan diri sebagai teman dan mebuat rasa bersalah dimana keyakinan saya posisik kontrol tersebut sudah baik, namun setelah saya mempelajari modul ini saya memahami bahwa posisi kontrol manajerlah yang terbaik dan palin ideal yang mampu membentuk murid bertanggung jawab.
6. hal-hal
lain yang menurut Saya penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya
positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah
Adaya kolaborasi dari semua pihak yang berkepentingan (warga sekolah) untuk
menciptakan budaya positif ini
Lini Masa Tindakan yang Akan saya lakukan selanjutnya :
1. Mensosialisasikan Budaya Positif dan Keyakinan Kelas kepada warga
sekolah.
2.Menyusun rencana pelaksanaan pembuatan kelas impian dan keyakinan
kelas secara bersama-sama dengan semua murid di kelas.
3. Menyepakati keyakinan kelas yang telah dibuat.
4. Melaksanakan keyakinan kelas yang telah dibuat secara bersama-sama.
5. Melakukan refleksi secara kontinu terhadap keyakinan kelas demi
perbaikan kedepannya.
Rencana Perbaikan untuk Pelaksanaan di Masa Mendatang :
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang yaitu mengevaluasi keyakinan kelas agar menjadi lebih baik lagi dan menerapkan kepada seluruh kelas.
Link Youtube : https://youtu.be/62jP2Il9K_U?si=iOPXLLPxbk3ba1z4