Melanjutkan dari cerita saya kemarin, yaitu "baru belajar menulis" ternyata setelah dipikir-pikir seorang pembohong memang takan mampu menulis! apa sebab, karena seorang penulis memerlukan mental jujur, jujur dalan setiap hal.
Rasulullah bersabda :
Di dalam hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إنَّ الصِّدقَ يَهْدِي إِلَى البرِّ ، وإنَّ البر يَهدِي إِلَى الجَنَّةِ ، وإنَّ الرَّجُلَ لَيَصدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقاً . وَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُورِ ، وَإِنَّ الفُجُورَ يَهدِي إِلَى النَّارِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكتَبَ عِنْدَ الله كَذَّاباً
“Sesungguhnya ash shidq (kejujuran) itu menunjukkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menunjukkan ke surga dan sesungguhnya seorang bermaksud untuk jujur sehingga dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu menunjukkan kepada kejahatan dan sesungguhnya kejahatan itu menunjukkan kepada neraka. Sesungguhnya seorang itu bermaksud untuk berdusta sehingga dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang suka berdusta.” (Muttafaq ‘alaih)
Erat sunggguh kaitan nya kebohongan atau kedustaan dengan kebaikan, karena apa bila kita tidak mampu jujur atau tidak berbohong dalam setiap tulisan kita maka tak akan ada gunanya tulisan kita
Tulisan kita hanya seperti pasir yang tertiup angin, ada namun hilang seketika tidak akan menjadi amal kebaikan
Maka jujurlah atau jangan berbohong, maka tulisanmu akan kekal dan menjadi ladang pahala.
Sejenak saya merenung, tersenyum kenapa selama ini sulit sekali menulis. Ternyata masih banyak kebohongan di dalam diri, terutama bagi saya yang berprofesi guru kenapa sulit sekali membuat sebuah karya contohnya seperti PTK, padahal sudah ada konsep dan banyak sekali konsep-konsep yang Sudah matang! kenapa sulit.
Kita juga sering tidak fokus bekerja, saat bekerja kita membayangkan anak kita, sedangkan saat bersama anak kita membayangkan pekerjaan kita (pikiran bolak balik namanya) heee...
Mental ini yang ngeblock sendiri dan ternyata selama ini kita bohong. Bohong dalam tugas mengajar. ternyata selama ini kita tidak jujur, tidak jujur dalam tugas mengajar.
Mengajar kita hanya asal-asalan yang penting masuk dan mengajar, ternyata selama ini kita tidak waras dalam bekerja, padahal bekerja adalah ibadah, ibadah adalah menyangkut hati, hati manusia akan kelam kalu tertutup bintik-bintik hitam, yaitu berbohong.
perangkat pembelajarn kita saja asal-aslan, asal jadi, asal ada, heee... (tidak kompeten)
Jelas sekarang! ayo kita bangun mental jujur, jujur dalam bertugas. Benar dalam mengajar dan mendidik, maka tuhan pasti akan memberikan kemudahan, terutama dalam menulis.
Menulis apa saja, karena itu saya yakin! pembohong takan bisa menulis tulisan yang mengantarkanya pada pahala.Pahala yang akan mengantarkan pada surga
berprasangka baiklah pada manusia dan berprasangka buruklah pada diri sendiri, karena Allah menyenangi orang-orang yang bertaubat dan bersikap tegas dalam setiap situasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar